"Golf is a closest game to the game we called Life. You get bad breaks from good shots, you get good breaks from bad shots, but you have to play the ball where it lays." - Bobby Jones
Pak Robby Poniman 65 years old Special Informant |
Sebagai
seorang Faculty Member senior di Prasetiya Mulya, Pak
Robby Poniman menghabiskan lima hari dalam satu minggunya untuk
mengajar di dua kampus, yaitu Prasetiya Mulya Cilandak untuk program S2 dan
Prasetiya Mulya BSD untuk program S1. Dengan kesibukan yang masih tetap padat
dan produktif di usianya yang sudah tidak lagi muda, Pak Robby mengaku sangat
menikmati profesinya tersebut. Dosen yang sudah bergabung di Prasetiya Mulya
sejak tahun 1985 karena di perintah oleh Tuhan ini sebelumnya mengendalikan dua
perusahaan yaitu perusahaan periklanan dan perusahaan pemasaran. Bahkan sampai
sekarang, ia masih memiliki sampingan untuk menangangi perusahaan Essensa.
Sebagai mantan Wirausahawan, ia menganggap kedua profesi tersebut
sama-sama dinikmatinya, tidak ada yang lebih buruk atau lebih baik, karena ia
menjalanin keduanya dengan hati yang senang.
Saat memiliki
waktu senggang dari aktivitasnya yang padat, Pak Robby selalu memilih lapangan
golf sebagai tempat refreshing-nya. Olahraga golf diakuinya
adalah satu-satunya olahraga yang masih ia tekuni, setelah ia berhenti dari
olahraga bowling yang sebelumnya telah membuatnya berhenti
dari olahraga volley, basket, sepak bola, dan badminton.
Golf merupakan jenis olahraga yang telah menyita perhatiannya sejak tahun 1976
dan dinilainya sebagai cabang olahraga yang paling rumit yang pernah ditekuninya,
dari segi teknis dan segala aspeknya, golf memiliki daya tarik tersendiri yang
membuat Pak Robby terus mempelajarinya, bahkan hingga kini.
“Aku gak pernah
marah di lapangan golf, kolega aku sering tanya kenapa aku selalu terlihat
senang di lapangan golf. Aku suka golf, aku main dengan hati senang, walaupun
bolanya gak masuk, aku tetep seneng gimana dong.” ujar Pak Robby yang mengaku
tidak memiliki pengalaman buruk di cabang olahraga ini. Pak Robby pun mengakui
setiap kegiatan yang ia lakukan di lapangan golf merupakan pengalaman yang
paling memorable baginya. Jujur dikatakan Pak Robby bahwa
orang yang pertama kali menyuruhnya menekuni olahraga ini adalah ayahnya
sendiri. Ayah dari Pak Robby merasa golf merupakan aktivitas positif yang dapat
ditekuni oleh anaknya dan terhindar dari pergaulan yang negatif. Hingga saat
ini Pak Robby menjadi anggota dari Jakarta Golf Club dan ia
dapat menghabiskan waktunya untuk golf sekitar 1-4 kali dalam seminggu di
lapangan golf BSD dan Pantai Indah Kapuk.
Jadwal mengajarnya
yang semakin padat membuatnya tidak dapat melakukan aktivitas golfnya seperti
dulu. Sekarang ini Pak Robby hanya dapat bermain golf ketika hari minggu siang.
Hal ini dikarenakan keluarga tetap menjadi prioritasnya, ia juga selalu
meluangkan waktunya setiap hari sabtu untuk sekedar berkumpul bersama istri,
anak, dan menantunya. Sementara untuk pergi bersama keluarga, biasanya ia
memilih pergi ke mall karena menurutnya di Mall lebih tersedia banyak pilihan
kafe dan tempat lain selain kafe.
Pak Robby yang
tahun ini genap berusia 65 tahun ini ternyata pernah vacum dari dunia golf
selama 11 tahun karena alasan kesehatan yang kurang baik. Namun takdir berkata
lain, setelah sekian lama absen dari dunia golf, ia pun kembali bermain golf
karena ajakan dari temannya. Pak Robby mengaku di usianya yang sudah tidak muda
lagi, ia sudah tidak pernah lagi mengikuti turnamen yang selalu dilakukannya
dahulu. Ia hanya bermain jika ‘dijebak’ oleh teman-temannya
dan berpartisipasi dalam turnamen-turnamen yang diselenggarakan oleh Prasetiya
Mulya. Berbeda dengan Pak Robby, kedua anak laki-lakinya ternyata tidak
memiliki kecintaan yang sama dibidang golf, mereka menguasai cabang olahraganya
masing-masing yaitu Taekwondo dan Renang, bahkan beberapa kali mewakili
Indonesia sebagai Atlet Nasional.
Pak Robby sendiri
yang sampai sekarang telah mengumpulkan piala dan piagam yang tidak terhitung
banyaknya dibidang olahraga inipun menyayangkan karena tidak adanya sarana yang
dapat menunjang kecintaanya terhadap golf di daerah domisilinya yaitu Jakarta
Barat. Hal ini menyebabkan ia harus menempuh perjalanan yang tidak sebentar
untuk mencapai tempat berlatih golf-nya. “Untuk melaksanakan segala sesuatu yang
kamu senangi jarak jauhpun akan dilakoni kan?” Kata Pak Robby menanggapi jarak
jauh yang harus dihadapinya setiap minggu ini. Seperti jarak yang tidak menjadi
halangan baginya, biaya yang tidak sedikit untuk setiap permainan golf-nya juga
tidaklah dinilainya menjadi masalah, ia tidak pernah memiliki budget tersendiri
untuk golf. “Mengalir begitu aja, berkat dari Tuhan melimpah kok.” Sambungnya
terkekeh.
Pak Robby yang
sempat mengalami keracunan MSG ini, dikenal sebagai sosok dosen yang selalu
mengkonsumsi kopi setiap kali ia mengajar. “Kopi itu sehat, teh itu lebih
ganas. Kopi akan baik kalau diminum tanpa gula dan tanpa krimer, tapi itupun
maksimum 3-4 cangkir sehari, gak boleh lebih. Segala sesuatunya kan kalau kita
konsumsi berlebihan pasti akan gak baik buat kesehatan."
Jelasnya. Mengkonsumsi kopi digambarkan oleh Pak Robby sama sekali berbeda
dengan mengonsumsi air putih atau jus. Memulai kebiasaan minum kopinya sejak
masih bersekolah di Amerika ini membuatnya menyadari bahwa kopi ternyata
memiliki daya tarik tersendiri, dari wanginya, rasanya, semua itu membuat Pak
Robby akhirnya meneruskan kebiasaannya itu sampai sekarang. Menurutnya, bahkan
kopi sebenarnya tidak memiliki efek-membuat-tenang ataupun efek-mencegah-kantuk seperti
yang diyakini kebanyakan orang, tapi ia tetap menyukai kopi dan menenteng cup
kopinya setiap kali ia mengajar.
Pak Robby
beranggapan bahwa di Jakarta sendiri memiliki begitu banyak objek wisata yang
beragam seperti pusat perbelanjaan yang ‘tua’ dan ‘khas Indonesia’, museum, dan
masih banyak lagi, namun pemerintah kurang berusaha untuk
mengembangkannya. Kebun Binatang Ragunan menurut Pak Robby adalah salah
satu contoh dari tempat yang kurang diurus oleh pemerintah, padahal objek
wisata tersebut merupakan asset yang menguntungkan bagi Indonesia sendiri.
Meskipun diakuinya bahwa beberapa perubahan positif sudah dilakukan oleh
pemerintah Jakarta, seperti dibentuknya taman-taman yang open-public untuk
masyarakat lokal, namun dengan kondisi Jakarta seperti sekarang ini, Pak Robby
menyarankan agar setiap acara yang dilakukan harus berurusan dan bekerjasama
dengan Pemda DKI, agar terintegrasi antara pemerintah dengan proyek swasta, agar
pengembangan Jakarta menjadi lebih baik didukung oleh segala pihak.
Harapan Pak Robby
untuk anak-anak muda Jaman sekarang terutama mahasiswa-mahasiswi Prasetiya
Mulya adalah untuk menjauhi judi, narkoba, dan pelacuran. Hal lain seperti
tipikal bersenang-senang anak muda kini menurutnya tidak masalah, tetapi tiga
hal tadi menurutnya merupakan hal paling crucial yang jangan
sampai disentuh dan menyesal nantinya. Karena pengalaman menyenangkan selama
menjadi dosen baginya adalah saat melihat hasil didikannya berhasil, menjadi
tokoh masyarakat, dan menjadi orang yang dapat memberikan manfaat bagi orang
lain.
Created by:
Lady Andrea, Ilona Dea, & Gitta Yunanda
Completed!