Sunday 21 September 2014

Jakarta Repose Project #4

"The greatest gift you can give to your children are the roots of responsibility and the wings of independence." - Denis Waitley


Maria Cecilia Rahardja
28 years old
4th Informant

Disaat semua orang mungkin berpikiran bahwa menjadi Ibu Rumah Tangga tidaklah mudah, Maria Cecilia Rahardja justru sangat merasa enjoy dengan peran yang sudah dijalankannya selama 3 tahun itu. Wanita berusia 28 tahun ini mengaku bahwa sejak menikah, terutama sejak memiliki kedua anak, perhatiannya tercurah sepenuhnya kepada keluarga. “Paling punya waktu senggang banyak itu kalau Weekend, kalau Weekdays gak terlalu banyak ya.. itupun kalau weekend kebanyakan ngajak anak-anak main.” Ujar Lia, panggilan akrab dari Cecilia. Kedua anaknya yang masih berusia dua tahun dan satu tahun ini memang menjadi focus utama Lia sekarang ini, terlebih karena masa balita adalah masa paling rawan untuk pembentukan karakter putra-putrinya. Menyadari hal ini, Lia menghabiskan banyak waktu luangnya juga untuk kepentingan anak-anaknya.

Namun, apakah seorang ibu tidak dapat bersenang-senang? “Sebenernya aku pergi sama keluarga nginep di Bandung atau luar Jakarta lainnya gitu juga udah seneng.” Ujar Lia terkekeh, “Tapi Bandung itu favorit sih, karena keluarga aku suka kuliner dan di Bandung banyak kuliner yang enak-enak, dan factory outlet sih kalau buat aku.” Sambungnya. Lia yang masih terbilang sebagai Ibu muda ini memang mengaku menyukai Shopping dan perawatan diri. Ia sering menyempatkan dirinya di sela-sela waktu luangnya untuk sekadar pergi ke salon untuk creambath atau meni-pedi. Meskipun ia juga menyadari bahwa anak-anaknya yang belum dapat ditinggal terlalu lama mewajibkannya untuk mencari salon yang terdekat dari rumahnya yang berdomisi di Jakarta Utara ini.

Lia sendiri kebanyakan memilih untuk melakukan aktivitas di mall pada akhir pekan, alasannya tidak jauh-jauh dari kedua buah hatinya. “Habis kalau di kafe-kafe luar mall gitu susah kalau bawa anak, suasananya gak cocok. Palingan kalau lagi berdua suami aja, tapi itu juga jarang sekarang soalnya kalau ninggalin anak yang masih kecil-kecil gitu gak tenang.” Ceritanya. Dari social media, ia banyak mengetahui tentang kafe-kafe dan tempat-tempat happening di Jakarta, tetapi menyadari belum semua kafe menyediakan sarana untuk anak-anak balita, Lia kerap kali mengurungkan niatnya untuk mencoba. Untuk pemilihan mall, Lia mengaku prefer pada mall dengan banyak fasilitas bermain anak-anak, karena dengan berbekal Babysitter, Lia dan suami dapat melakukan aktivitas-aktivitas lainnya tanpa perlu khawatir akan anak-anaknya.

Lia yang menyukai tempat-tempat dingin seperti Puncak dan Bandung ini memilih Mall Kelapa Gading dan Central Park sebagai mall favoritnya, alasannya karena selain luas dan banyak yang dapat di lakukan disana, ia, suami, dan anak-anaknya juga dapat memperoleh kesenangan masing-masing di satu lokasi yang sama. Lia berpendapat bahwa di luar mall juga sebenarnya banyak tempat-tempat penitipan anak yang dapat digunakan saat ia ingin melakuka kegiatan lainnya seperti ke salon atau berbelanja, namun dengan banyaknya kasus kriminalitas yang terjadi di Jakarta terutama terhadap anak-anak kecil, Lia sendiri belum pernah dan tidak berani menggunakan jasa penitipan anak tersebut.

Kawasan Jakarta yang banyak menyediakan tempat-tempat bermain seperti Dufan dan Jungleland juga menarik perhatian Lia. Ia beberapa kali mencoba bermain ke Jungleland meskipun tempat tersebut dinilainya kurang kondusif untuk balita. “Tempatnya panas, gak banyak pohon. Buat balita susah banget juga, gak banyak permainan yang sesuai sama umur mereka.” Komentar Lia tentang Jungleland. Sementara Dufan dinilainya belum sesuai untuk usia anak-anaknya, meskipun mungkin dari sisi permainan, Dufan lebih unggul dari Jungleland. “Palingan kalau gak mall, biasanya kita main di kolam renang, soalnya anak-anak suka main air.” Tambahnya. Lokasi kolam renang yang dekat dan aman juga menjadi bahan pemikiran saat memilih tujuan berakhir pekan bersama keluarganya, terlebih karena persiapan untuk berenang dan setelah berenang akan memakan waktu yang relatif lebih panjang daripada waktu berenangnya sendiri. Lia berpendapat bahwa ia cukup puas dengan kolam-kolam renang yang ada di Jakarta, karena sejauh ini belum ada masalah apa-apa saat ia dan keluarganya pergi untuk berenang.

Terkadang, mall juga diakui Lia membosankan. Ia juga seringkali merasa membutuhkan suasana lain yang berbeda, namun karena keterbatasan perannya sebagai ibu rumah tangga hal itu belum dapat terwujud. “Kalau di Jakarta ada tempat main anak yang terpercaya yang sekaligus didalemnya ada salon buat ibu-ibu perawatan pasti aku bakal seneng banget.” Kata Lia, “Dan akan lebih seneng lagi kalau komplit sekalian sama tempat buat bapak-bapaknya nunggu kaya bookstore atau coffee shop, jadi one entertainment stop dimana satu keluarga bisa ngabisin waktu di satu tempat tanpa perlu ke mall.”

Tempat parkir yang sulit dicari di akui Lia bukan suatu halangan baginya meskipun itu termasuk hal yang negatif dari mall, karena Lia sendiri biasanya menggunakan jasa Valet Parking untuk parkir mall. Namun melihat jasa Valet yang sekarang semakin mahal, bahkan mencapai Rp 100.000 untuk mall-mall tertentu, Lia menyadari bahwa ini menjadi salah satu faktor pendukung ia menginginkan hiburan lain di luar mall yang dapat menjawab kebutuhannya sebagai ibu rumah tangga. “Di mall sekarang menurut aku beberapa udah bagus, karena nyediain satu ruangan khusus buat ibu menyusui, ganti popok, tapi masih banyak juga mall yang belum peduli sama hal-hal kayak gitu. Padahal itu penting loh.” Sambungnya.

“Ya tapi sekarang Jakarta materialistis sih, kalau mau enak dan nyaman, ya harus mau bayar lebih juga.” Simpul Lia yang merupakan lulusan Marketing dari Universitas Pelita Harapan ini. Lia berharap Jakarta dapat memperbanyak tempat untuk menjalin hubungan antara ibu-anak, seperti salon ibu-anak dan lain-lain, agar ibu-ibu tetap dapat mendapatkan kesenangannya tanpa harus meninggalkan anak-anaknya di rumah, dan dapat berjalan-jalan dengan hati yang lebih tenang bersama keluarga.


Written by:
Lady Andrea

0 comments:

Post a Comment