Sunday 21 September 2014

Jakarta Repose Project #3


"As food tastes better when you eat it with your family, so do places, they looks more beautiful when you share them with your lovely ones." - Anonymous.



Pak Baihaki
36 years old
3rd Informant

Sebagai seorang petugas keamanan, Pak Baihaki selalu disibukkan dengan pekerjaannya, pekerjaan yang menggunakan shift diakuinya tidaklah seringan yang dibayangkan oleh orang-orang. Selain memiliki tuntutan profesi untuk seringkali pulang malam bahkan pagi, Pak Baihaki sendiri mengaku bahwa ia tidak banyak memiliki waktu luang selain akhir pekan. Dengan senggang waktu libur yang tidak banyak itulah ia menyempatkan diri untuk menyenangkan istri dan anak-anaknya, “Entah ke Ragunan, atau sekedar jalan-jalan ke mall, yang pasti biasanya keluar main kalau akhir pekan.” Ujar ayah dari kedua anak yang sehari-harinya bekerja di sebuah apartemen di bilangan Jakarta Utara ini. Pak Baihaki sendiri mengutarakan bahwa ia jarang memiliki waktu libur yang panjang, sehingga sulit untuk pergi ke tempat-tempat di luar Jakarta, terlebih ia adalah tipe orang yang lebih menyukai beristirahat di rumah dan menonton televisi.

Lalu mengapa ia memilih keluar saat akhir pekan? “Karena keluarga. Saya sudah berada di luar rumah lima hari dalam seminggu, jadi waktu hari sabtu atau minggu saya harus nemenin anak-anak yang biasanya mau main keluar.” Katanya sambil tertawa. “Anak-anak masih SD, jadi maunya main ke mall, saya juga suka ke mall, adem.” Tambah Pak Baihaki. Selain mall, tempat yang seringkali di tuju sebagai tempat rekreasi keluarga lainnya menurut Pak Baihaki adalah Ragunan, karena anak-anaknya yang masih kecil suka melihat binatang-binatang. Fasilitas yang cukup baik dan harga tiket masuk yang terjangkau juga merupakan alasan utama Pak Baihaki memilih kebun binatang Ragunan sebagai tempat hiburan di akhir pekan.

Menurut Pak Baihaki, rekomendasi orang kurang begitu penting baginya, di samping ia akan membuktikan tersebut tentang kualitas suatu tempat, ia juga tetap memperhitungkan jarak dan kebutuhannya di tempat itu. “Kadang-kadang anak saya mau ke mall tapi saya gak turutin, kalau gak ada kebutuhan di mall ya kenapa harus ke mall. Saya kadang ajak mereka ke Ancol dan Monas juga.” Kata Pak Baihaki. Ancol yang merupakan pantai terdekat dari rumah Pak Baihaki merupakan tempat tujuan yang cukup strategis, meskipun diakui olehnya sendiri bahwa pantai Ancol tidak dapat dikatakan sebagai pantai yang bagus, namun ia memilih Ancol karena adanya suasana yang berbeda dari tempat-tempat lainnya. Untuk pergantian suasana, begitu yang diungkapkan Pak Baihaki ketika ditanyakan mengenai alasan memilih pantai Ancol.

Pak Baihaki yang mengaku jarang keluar kota berpendapat bahwa Jakarta sebenarnya sudah cukup baik dan memuaskan baginya, namun karena ia bekerja di Jakarta dan menghabiskan akhir pekannya juga di Jakarta, ia terkadang merasakan kejenuhan dengan kota kelahirannya itu. “Pengen sih sekali-kali ke Bandung atau kota lain, tapi sebenarnya sama aja, kalau orang keseringan ke Bandung juga pada akhirnya akan bosen.”  Tutur Pak Baihaki yang kerap kali melakukan olahraga futsal sepulang kerja ini. Karena keterbatasan waktu, Pak Baihaki mengungkapkan bahwa ia jarang pergi ketempat futsal yang lain, karena selain jauh, kemacetan Jakarta yang cenderung vital ini juga tidak memungkinkan ia melakukan aktivitas lain diluar domisilinya.

“Tempat yang sebenarnya lumayan buat jalan-jalan itu Monas, tapi sayang banyak premannya, jadi kurang aman kalau saya bawa anak.” Lanjut Pak Baihaki yang sekarang tidak lagi sering membawa anak-anaknya ke Monas. Pak Baihaki sendiri mengakui bahwa Monas merupakan tempat strategis untuk diselenggarakannya acara-acara, karena Monas sendiri berlokasi di pusat kota, namun acara yang diadakan harus memiliki relevansi dengan Monas, seperti contohnya Pasar Rakyat, Jakarta Fair, dan acara-acara daerah lainnya. “Asal jangan konser musik.” Tambah Pak Baihaki yang khawatir kerusuhan yang terjadi di konser-konser musik tersebut akan merusak taman Monas yang sebenarnya cukup indah.

Untuk acara-acara lain yang diadakan di tempat yang menjual pemandangan, Pak Baihaki justru merasa kurang tertarik. Ia merasa bahwa itu bukan kebutuhan yang harus dicarinya, namun ia menyarankan agar acara-acara tersebut memiliki harga yang terjangkau, sehingga masyarakat kelas menengah ke bawah juga dapat menikmatinya. “Kalau tempatnya dekat dan bagus untuk keluarga ya mungkin saya akan coba, tapi kalau jauh sih saya gak minat, sulit juga kan waktu, akomodasi, dan budgetnya.”

Pak Baihaki sendiri berharap lebih diperbanyak ruang-ruang terbuka untuk publik agar masyarakat Jakarta memiliki tempat untuk menghabiskan akhir pekan di tempat yang berlokasi outdoor dan tidak melulu ke mall. Tempat-tempat tersebut harus nyaman dan membuat kita dapat berteduh dari hujan dan berlindung dari panas. Dengan adanya tempat-tempat seperti ini, Pak Baihaki berharap masyarakat Jakarta dapat memanfaatkan waktunya dengan lebih kondusif dan maksimal.


Written by:
Lady Andrea

0 comments:

Post a Comment